Ajak Warga Jaga Ciliwung, Kolaborasi Mahasiswa THP IPB Turun Langsung ke Desa
Sungai Ciliwung merupakan salah satu sungai yang keberadaannya populer di kalangan masyarakat Indonesia. Sungai ini digunakan sebagai pengendali banjir yang sering terjadi di DKI Jakarta dengan dibangunnya pos pengamatan banjir atau pembuatan sejumlah pintu air. Selain itu, Sungai Ciliwung dianggap sebagai sungai yang mengalami kerusakan terparah apabila dibandingkan dengan sungai-sungai yang mengalir di Jakarta. Permasalahan yang terjadi di Sungai Ciliwung adalah adanya pendangkalan sehingga menyebabkan rentan terjadinya banjir di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung. Hal ini dibuktikan dengan hasil pemantauan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI) pada tahun 2016 lalu yang menunjukkan bahwa sebesar 73,24 persen air dari Sungai Ciliwung berada pada kondisi status mutu cemaran berat.
Sementara itu, kebutuhan masyarakat akan adanya Sungai Ciliwung sangat beraneka ragam. Beberapa masyarakat menganggap Sungai Ciliwung sebagai sumber kebutuhan primer untuk mandi, cuci dan kakus. Kebutuhan sekundernya yaitu sebagai sarana rekreasi untuk beberapa kalangan masyarakat. Namun, kondisi Sungai Ciliwung semakin hari semakin membutuhkan perhatian lebih untuk kembali pulih sebagaimana semestinya. Masyarakat sekitar memiliki tanggung jawab besar dalam upaya penjagaan kelestarian Sungai Ciliwung. Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (HIMASILKAN FPIK IPB) menyadari hal tersebut dan kemudian melakukan aksi pengabdian masyarakat di daerah sekitar Sungai Ciliwung dengan tajuk Ciliwung Care Day.